A. Pendapat tentang masa remaja
·
REMAJA : Masa
kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang berat
(Harlock, 1993)
·
Remaja : masa
transisi (peralihan) karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi juga
tidak lagi status anak-anak (monk, 2002)
·
Remaja : mereka
yang telah meningalkan masa kanak-kanak yang penuh ketergantungan dan menuju
masa pembentukan tanggung jawab (bisri, 1995)
B. Perkembangan meliputi beberapa dimensi yang akan
membentuk fisik dan kematangan remaja :
Biologic : ditandai dengan percepatan pertumbuhan
tulang
Psikolgig : di tandai dengan akhir pertumbuhan
kognitif dan pemantapan perkembangan kepribadian
Sosiologik : di tandai dengan intensif persiapan
dalam menyongsong peranannya kelak sebagai seorang dewasa
C. Usia remaja dari beberapa sudut pandang :
- Kaplan dan sadock dalam buku synopsis psikiatri menyebutkan fase remaja : remaja awal (11-14)tahun, remaja pertengahan (14-17)tahun, dan remaja akhir (17-20) tahun.
- Menurut WHO batas usia remaja 12-24 tahun
- Depkes : 10-19 tahun dan belum kawin (menikah)
- BKKBN : 10-21 tahun
Dalam peta PSIKOLOGI REMAJA bagian di
antaranya sebagai berikut :
- Fase PUERAL
Dalam psikologi,
kata puer
artinya anak besar . masa pueral
merupakan bagian akhir dari masa anak sekolah. Puer adalah anak yang tidak suka lagi di perlakukan sebagai anak,
tetapi ia belum termasuk golongan orang dewasa.
“remaja tidak mau dikatakan anak-anak, tetapi juga tidak bersedia
dikatakan dewasa, pada fase ini mereka merasa tidak senang”
- Perkembangan jasmani
Tidak banyak yang kita
ketahui tentang perkembangan jasmani ini kerena masa pueral dialami dalam tempo
yang singkat saja. Anak laki-laki merasa badannya bertambah kuat dari
keadaannya di masa-masa yang lalu. Pertambahan kekuatan itu diikuti tanda-tanda
lebih berani, senang beramai-ramai, suka mengganggu orang lain, menimbulkan
perselisihan dan perkelahian. Sebagian besar sifat-sifat yang tampak pada anak
laki-laki itu tidak begitu jelas kelihatan pada anak perempuan. Suatu keistimewaan
pada anak-anak perempuan ialah mereka suka tertawa riuh dan gembira sekali.
- Perkembangan psikis
a.
Pueral ingin
diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Ia tidak mau selalu
selalu diperlakukan sebagai anak-anak.
b.
Mereka
menganggab kekuasaan orang tua sebagai suatu hal yang sudah semestinya, asalkan
orang tua bertindak bijaksana. “mereka
butuh pemimpin yang jujur, tegas, dan tindakannya tidak menyinggung rasa harga
dirinya”.
c.
Guru yang baik
sikapnya sangat ditaati karena pueral sudah kritis, tidak begitu saja menerima
segala sesuatu. Perbuatan yang buruk dipandang buruk kerena perbuatan itu
merugikan bagi dirinya sendiri, bukan karena bentuk perbuatan itu memang buruk
adanya.
2. Fase PRAPUBERTAS
Sebanarnya prapubertas masih termasuk ke dalam masa
peralihan. Masa ini di alami anak laki-laki. Kedua jenis berangsur-angsur
melepaskan dirinya dari ikatan orang tuanya untuk memungkinkan mereka dapat
bertindak dan berfikir lebih bebas. Andaikan mereka tidak dapat melepaskan
dirinya dari ketertarikan itu dan merasa kemerdekaannya terancam, ada
kemungkinan mereka akan berontak atau sekurang-kurangnya tidak mau mengikuti
perintah, tidak tunduk kepada peraturan. Bila sudah sampai kepada menentang
orang tua dan lingkungannya, hal ini dapat mempersukar guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Sehubungan
dengan perubahan sikap seperti di atas itu, Oswald kroh menyebutnya “masa
menantang”. Datangnya masa ini disertai dengan gejala-gejala seperti mudah kena
pengaruh buruk dari teman-temanya, kegiatannya cenderung merusak keadaan, suka
mengganggu ketertiban umum, bertindak sesuka hatinya, sering bertindak sopan,
suka melakukan pernuatan yang bertentangan dengan kebiasaan, suka mencela
tetapi ia sendiri belum mampu untuk berbuat lebih baik.
- Masa negative
Hetzer dan bartling telah meneliti tentang masa
negative ini. Dalam masa ini perubahan-perubahan kejiwaan sangat sukar diteliti
secara objektif karena perasaan sangat tertegun dan kelakuannya sangat pasif.
Beberapa di antara sifat-sifat yang tampak pada masa
negative ini adalah:
a.
Kemampuan kerja
menurun.
b.
Kewajiban dan
hobinya sering diabaikan.
c.
Merasa gelisah
dan kurang senang terhadap lingkungan.
d.
Mereka sombang
selain masih memperlihatkan sifat-sifat kelemahanya.
Dalam masa negative ini
mudah terjadi pelangaran moral, khususnya bagi mereka yang pendidikannya kurang
baik itu. Dalam keadaan seperti inilah mereka membutuhkan bimbingan agar mereka
dapat mengerti tentang keadaan prapuber itu dengan kata-kata : “saya sangat
bermuram hati, tetapi saya tak tahu apa sebabnya”
- Masa merindu puja
Masa prapubertas timbul
masa merindu puja. Merindu puja itu tidak ditujukan kepada manusia saja, juga
kepada hal-hal yang abstrak yang sangat dikaguminya seperti keindahan alam,
kebaikan, dan kecantikan.
Merindu puja mengalami
proses sebagai berikut :
a. Seseorang dipuja
karena bentuk, sifat-sifat lahir yang dimilikinya, dan sifat-sifat batinnya.
b.
Pujaan itu berdasarkan nilai kultur yaitu didukung oleh
individu itu sendiri, misalnya seseorang pemimpin, seorang tokoh, seorang actor,
dan sebagainya.
3. Fase PUBERTAS
Masa pubertas disebut
sebagai masa bangkitnya kepribadian ketika minatnya lebih ditujukan kepada
perkembangan peribadi sendiri. Pribadi itu lah yang menjadi pusat pikirannya.
Sifat-sifat yang
menonjol pada masa ini:
a.
Pendapat lama
ditingalkan.
Mereka
ingin menyusun kepribadian baru.
b.
Keseimbangan jiwanya
terganggu.
Mereka
suka menentang tradisi, mengira mereka sanggub menentukan pendapatnya tentang
masalah kehidupan.
c.
Suka menyembunyikan
isi hatinya.
Remaja
puber suka menjadi teka-teki, karena sukar diselami jiwanya.
d.
Masa membangun
perasaan kemasyarakatan.
Pada
masa ini sudah mulai terjalin persahabatan karena dorongan barsatu dengan teman
sebaya semakin bertambah kuat, tetpi sikapnya masih menentang kejiwaan orang
dewasa.
e.
Perbedaaan sikap
pemuda dengan sikap gadis.
Perbedaan
antara pemuda dan gadis besar selali, khususnya dalam perbedaan kelamin. Seseorang
pemuda punya keinginan seksual yang timbul dengan sendirinya, dan dialaminya
lebih kuat dari pada yang dirasakan seorang gadis. Untuk gadis yang Normal, hal
seksual itu dapat diumpamakan dengan putri yang sedang tidur didalam hutan. Jika
seorang pemuda menciumnya, ia akan terbangun dari peraduannya. Perasaan gadis
tertidur yang tertidur seperti putri yang cantik itu artinya perasaan gadis
tidak nyata.
Sikap Pemuda
|
Sikap Gadis
|
1.Aktif member,
melindungi, dan menolong.
2. Ingin memberontak
dan mengeritik.
3.Ingin mencari
kemerdekaan berfikir, bertindak, dan memperoleh hak-hak turut berbicara.
4. Suka meniru
perbuatan orang-orang yang dipujanya .
5.Minatnya tertuju
kepada hal-hal yang abstrak.
6.Lebih memuja
kepandainya yang dimilikinya seseorang daripada orangnya
|
1.
Suka dilindung
dan di tolong
2. Dorongan itu
dilunakkan oleh perasaan terikat kepada aturan-aturan dan tradisi.
3.
Ingin dicintai
dan menyenangkan hati orang lain.
4. Tidak ingin
meniru, lebih suka bersikap pasif.
5.Minatnya ditujukan
kepada hal-hal yang nyata.
6.
Langsung memuja
orangnya.
|
4. Masa ADOLESEN
Masa adolesen berada diantara usia 17 dan 20 tahun. Atau
mengambil batas-batas permulaannya pada saat-saat remaja mengalami perkembangan
jasmani yang sangat menonjol, sedangakan batas-batas akhir pada saat
berakhirnya perkembangan jasmani.
Sifat-sifat adolesen ialah:
1.
Mulai tampak
garis-garis perkembangan yang diikutinya dikemudian hari.
2.
Mulai jelas
sikapnya terhadap nilai-nilai hidup.
3.
Jika pada masa
pubertas mengalami keguncangan, dalam masa ini jiwanya mulai tampak tenang.
4.
Sekarang ia
mulai menyadari bahwa mengecam itu memang mudah, tetapi ternyata melaksanakan
itu sukar.
5.
Ia menunjukakn
perhatiannya kepada masalah kehidupan yang sebenarnya.
6.
Pada masa
peburtanya erotic dan seksuallitas itu lepas atau terpisah satu dengan lainnya, sekarang eroti dan
seksualitasnya dilebur menjadi satu.
7.
Jika pada
masa-masa pubertasnya ideal-ideal itu terdapat pada orang-orang yang bergaul
dengannya, sekarang ia menghargai
nilai-nilai (estetis, etis, ekonomi, social) lepas dari orang-orang yang
memiliki nilai-nilai hidup itu.
0 komentar:
Posting Komentar