Minggu, 06 Mei 2012

PERRKEMBANGAN REMAJA

A. Pendapat tentang masa remaja

·         REMAJA : Masa kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang berat (Harlock, 1993)
·         Remaja : masa transisi (peralihan) karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi juga tidak lagi status  anak-anak (monk, 2002)
·         Remaja : mereka yang telah meningalkan masa kanak-kanak yang penuh ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (bisri, 1995)

B. Perkembangan meliputi beberapa dimensi yang akan membentuk fisik dan kematangan remaja :

Biologic : ditandai dengan percepatan pertumbuhan tulang
Psikolgig : di tandai dengan akhir pertumbuhan kognitif dan pemantapan perkembangan kepribadian
Sosiologik : di tandai dengan intensif persiapan dalam menyongsong peranannya kelak sebagai seorang dewasa

C.  Usia remaja dari beberapa sudut pandang :

  • Kaplan dan sadock dalam buku synopsis psikiatri menyebutkan fase remaja : remaja awal (11-14)tahun, remaja pertengahan (14-17)tahun, dan  remaja akhir (17-20) tahun.
  •  Menurut WHO batas usia remaja 12-24 tahun
  •  Depkes : 10-19 tahun dan belum kawin (menikah)
  •  BKKBN : 10-21 tahun

Dalam peta PSIKOLOGI REMAJA bagian di antaranya sebagai berikut :

    1. Fase PUERAL
Dalam psikologi, kata  puer  artinya anak besar . masa pueral merupakan bagian akhir dari masa anak sekolah. Puer adalah anak yang tidak suka lagi di perlakukan sebagai anak, tetapi ia belum termasuk golongan orang dewasa.
remaja tidak mau dikatakan anak-anak, tetapi juga tidak bersedia dikatakan dewasa, pada fase ini mereka merasa tidak senang
  • Perkembangan jasmani
Tidak banyak yang kita ketahui tentang perkembangan jasmani ini kerena masa pueral dialami dalam tempo yang singkat saja. Anak laki-laki merasa badannya bertambah kuat dari keadaannya di masa-masa yang lalu. Pertambahan kekuatan itu diikuti tanda-tanda lebih berani, senang beramai-ramai, suka mengganggu orang lain, menimbulkan perselisihan dan perkelahian. Sebagian besar sifat-sifat yang tampak pada anak laki-laki itu tidak begitu jelas kelihatan pada anak perempuan. Suatu keistimewaan pada anak-anak perempuan ialah mereka suka tertawa riuh dan gembira sekali.
  •             Perkembangan psikis
a.         Pueral ingin diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Ia tidak mau selalu selalu diperlakukan sebagai anak-anak.
b.        Mereka menganggab kekuasaan orang tua sebagai suatu hal yang sudah semestinya, asalkan orang tua bertindak bijaksana. “mereka butuh pemimpin yang jujur, tegas, dan tindakannya tidak menyinggung rasa harga dirinya”.
c.         Guru yang baik sikapnya sangat ditaati karena pueral sudah kritis, tidak begitu saja menerima segala sesuatu. Perbuatan yang buruk dipandang buruk kerena perbuatan itu merugikan bagi dirinya sendiri, bukan karena bentuk perbuatan itu memang buruk adanya.

2.  Fase PRAPUBERTAS

Sebanarnya prapubertas masih termasuk ke dalam masa peralihan. Masa ini di alami anak laki-laki. Kedua jenis berangsur-angsur melepaskan dirinya dari ikatan orang tuanya untuk memungkinkan mereka dapat bertindak dan berfikir lebih bebas. Andaikan mereka tidak dapat melepaskan dirinya dari ketertarikan itu dan merasa kemerdekaannya terancam, ada kemungkinan mereka akan berontak atau sekurang-kurangnya tidak mau mengikuti perintah, tidak tunduk kepada peraturan. Bila sudah sampai kepada menentang orang tua dan lingkungannya, hal ini dapat mempersukar guru dalam melaksanakan tugasnya.

Sehubungan dengan perubahan sikap seperti di atas itu, Oswald kroh menyebutnya “masa menantang”. Datangnya masa ini disertai dengan gejala-gejala seperti mudah kena pengaruh buruk dari teman-temanya, kegiatannya cenderung merusak keadaan, suka mengganggu ketertiban umum, bertindak sesuka hatinya, sering bertindak sopan, suka melakukan pernuatan yang bertentangan dengan kebiasaan, suka mencela tetapi ia sendiri belum mampu untuk berbuat lebih baik.  

  • Masa negative  
 
Hetzer dan bartling telah meneliti tentang masa negative ini. Dalam masa ini perubahan-perubahan kejiwaan sangat sukar diteliti secara objektif karena perasaan sangat tertegun dan kelakuannya sangat pasif.
Beberapa di antara sifat-sifat yang tampak pada masa negative ini adalah:
a.       Kemampuan kerja menurun.
b.      Kewajiban dan hobinya sering diabaikan.
c.       Merasa gelisah dan kurang senang terhadap lingkungan.
d.      Mereka sombang selain masih memperlihatkan sifat-sifat kelemahanya.
Dalam masa negative ini mudah terjadi pelangaran moral, khususnya bagi mereka yang pendidikannya kurang baik itu. Dalam keadaan seperti inilah mereka membutuhkan bimbingan agar mereka dapat mengerti tentang keadaan prapuber itu dengan kata-kata : “saya sangat bermuram hati, tetapi saya tak tahu apa sebabnya”

  • Masa merindu puja
Masa prapubertas timbul masa merindu puja. Merindu puja itu tidak ditujukan kepada manusia saja, juga kepada hal-hal yang abstrak yang sangat dikaguminya seperti keindahan alam, kebaikan, dan kecantikan.
Merindu puja mengalami proses sebagai berikut :
a.   Seseorang dipuja karena bentuk, sifat-sifat lahir yang dimilikinya, dan sifat-sifat batinnya.
b.      Pujaan itu  berdasarkan nilai kultur yaitu didukung oleh individu itu sendiri, misalnya seseorang pemimpin, seorang tokoh, seorang actor, dan sebagainya.

3.  Fase PUBERTAS
Masa pubertas disebut sebagai masa bangkitnya kepribadian ketika minatnya lebih ditujukan kepada perkembangan peribadi sendiri. Pribadi itu lah yang menjadi pusat pikirannya.
Sifat-sifat yang menonjol pada masa ini:
a.       Pendapat lama ditingalkan.
Mereka ingin menyusun kepribadian baru.
b.      Keseimbangan jiwanya terganggu.
Mereka suka menentang tradisi, mengira mereka sanggub menentukan pendapatnya tentang masalah kehidupan.
c.       Suka menyembunyikan isi hatinya.
Remaja puber suka menjadi teka-teki, karena sukar diselami jiwanya.
d.      Masa membangun perasaan kemasyarakatan.
Pada masa ini sudah mulai terjalin persahabatan karena dorongan barsatu dengan teman sebaya semakin bertambah kuat, tetpi sikapnya masih menentang kejiwaan orang dewasa.
e.       Perbedaaan sikap pemuda dengan sikap gadis.
Perbedaan antara pemuda dan gadis besar selali, khususnya dalam perbedaan kelamin. Seseorang pemuda punya keinginan seksual yang timbul dengan sendirinya, dan dialaminya lebih kuat dari pada yang dirasakan seorang gadis. Untuk gadis yang Normal, hal seksual itu dapat diumpamakan dengan putri yang sedang tidur didalam hutan. Jika seorang pemuda menciumnya, ia akan terbangun dari peraduannya. Perasaan gadis tertidur yang tertidur seperti putri yang cantik itu artinya perasaan gadis tidak nyata.

Sikap Pemuda
Sikap Gadis
1.Aktif member, melindungi, dan menolong.
2. Ingin memberontak dan mengeritik.
3.Ingin mencari kemerdekaan berfikir, bertindak, dan memperoleh hak-hak turut berbicara.
4.   Suka meniru perbuatan orang-orang yang dipujanya .
5.Minatnya tertuju kepada hal-hal yang abstrak.
6.Lebih memuja kepandainya yang dimilikinya seseorang daripada orangnya



1.    Suka dilindung dan di tolong
2.  Dorongan itu dilunakkan oleh perasaan terikat kepada aturan-aturan dan tradisi.
3.    Ingin dicintai dan menyenangkan hati orang lain.
4. Tidak ingin meniru, lebih suka bersikap pasif.
5.Minatnya ditujukan kepada hal-hal yang nyata.
6. Langsung memuja orangnya.
         4. Masa ADOLESEN 
Masa adolesen berada diantara usia 17 dan 20 tahun. Atau mengambil batas-batas permulaannya pada saat-saat remaja mengalami perkembangan jasmani yang sangat menonjol, sedangakan batas-batas akhir pada saat berakhirnya perkembangan jasmani.
Sifat-sifat adolesen ialah:
1.      Mulai tampak garis-garis perkembangan yang diikutinya dikemudian hari.
2.      Mulai jelas sikapnya terhadap nilai-nilai hidup.
3.      Jika pada masa pubertas mengalami keguncangan, dalam masa ini jiwanya mulai tampak tenang.
4.      Sekarang ia mulai menyadari bahwa mengecam itu memang mudah, tetapi ternyata melaksanakan itu sukar.
5.      Ia menunjukakn perhatiannya kepada masalah kehidupan yang sebenarnya.
6.      Pada masa peburtanya erotic dan seksuallitas itu lepas atau terpisah satu  dengan lainnya, sekarang eroti dan seksualitasnya dilebur menjadi satu.
7.      Jika pada masa-masa pubertasnya ideal-ideal itu terdapat pada orang-orang yang bergaul dengannya, sekarang ia  menghargai nilai-nilai (estetis, etis, ekonomi, social) lepas dari orang-orang yang memiliki nilai-nilai hidup itu.


0 komentar: