Senin, 31 Desember 2012

MARILAH KITA MENGINGAT KEMATIAN

0 komentar


Sesungguhnya kematian merupakan hakekat yang menakutkan, akan mendatangi seluruh orang yang hidup. Semuanya tidak kuasa menolaknya, tidak ada seorangpun di sekitarnya yang mampu menahannya. Maut merupakan ketetapan Alloh, seandainya ada seseorang selamat dari maut, niscaya manusia yang paling mulia yang akan selamat. Namun maut merupakan SunnahNya pada seluruh makhlukNya. Alloh Ta’ala berfirman:
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ
Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). (QS. 39:30)
Tiada manusia kekal di dunia ini.
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ .كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? (QS. 21:34) Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS. 21:35)
LARI DARI KEMATIAN?
Kekuasaan Alloh meliputi segala sesuatu. Dia telah menetapkan adanya kematian pada manusia, maka bagaimanapun manusia menghindar dari kematian, kematian itu tetap akan menyusulnya. Alloh Ta’ala berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. 4:78).
Dan Alloh menantang kepada orang-orang yang menyangka bahwa mereka tidak dikuasai oleh Alloh, dengan mengembalikan nyawa orang yang sekarat, jika memang mereka benar!
فَلَوْ لآ إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ. وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ. وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لاَّ تُبْصِرُونَ. فَلَوْ لآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ. تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar. (QS. 56:83-87)
AWAS KEMATIAN MENDADAK!
Kita berada di akhir zaman, banyak terjadi kematian mendadak, memang itu merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَمَارَاتِ السَّاعَةِ …أَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفَجْأَةِ
Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat adalah…munculnya kematian mendadak. (HR. Thobaroni; Dhiya’ Al-Maqdisi; dihasankan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shohih Al-Jami, no: 5775)
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut di zaman ini benar-benar sudah nyata. Kita lihat seseorang yang sehat, kemudian mati tiba-tiba, orang-orang sekarang menyebutnya dengan “serangan jantung”! Maka orang yang berakal hendaklah memperhatikan dirinya, segera kembali dan bertaubat kepada Penguasanya, sebelum kedatangan kematian mendadak yang tidak dia sangka!.
ANJURAN MENGINGAT MAUT
Banyak hadits-hadits yang mengingatkan tentang maut, agar manusia selalu ingat bahwa hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Dan agar dia bersiap-siap dengan perbekalan yang dia butuhkan untuk perjalanannya yang panjang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ
Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan: yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya), kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu. (HR. Ath-Thobaroni dan Al-Hakim Shahih Al-Jami’ush Shaghir: no. 1222; Shohih At-Targhib, no: 3333)
Syumaith bin ‘Ajlan berkata:
مَنْ جَعَلَ الْمَوْتَ نُصْبَ عَيْنَيْهِ, لَمْ يُبَالِ بِضَيْقِ الدُّنْيَا وَلاَ بِسَعَتِهَا
“Barangsiapa menjadikan maut di hadapan kedua matanya, dia tidak peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya”. (Mukhtashor Minhajul Qoshidin, hal: 483, tahqiq: Syeikh Ali bin Hasan Al-Halabi)
Quss bin Sa’idah Al-Ibaadi, salah seorang hunafaa’, melantunkan sya’ir:
Pada orang-orang dahulu yang telah pergi (mati),
dari umat-umat (yang telah tiada) terdapat bukti-bukti yang nyata
Ketika aku melihat tempat-tempat yang dituju,
bagi kematian yang tidak ada sumber-sumbernya,
Aku melihat kaumku pergi menuju kematian,
orang-orang besar dan anak-anak kecil,
Akupun yakin, bahwa aku pasti akan pergi juga, ke mana kaumku telah pergi.
(Dinukil dari Majalah Al-Asholah, hlm: 74, 15-Robi’uts Tsani-1413 H)
Orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan iman yang shohih (benar), tauhid yang kholish (murni), amal yang sholih (sesuai dengan tuntunan), dengan landasan niat yang ikhlas, itulah orang-orang yang paling berakal!
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
Dari Ibnu Umar, dia berkata: “Aku bersama Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam , lalu seorang laki-laki Anshor datang kepada beliau, kemudian mengucapkan salam kepada belaiu, lalu dia berkata: “Wahai Rosululloh, manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?”. Beliau menjawab: “Yang paling baik akhlaknya di antara mereka”. Dia berkata lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?”. Beliau menjawab: “Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik”. (HR. Ibnu Majah, no: 4259. Hadits Hasan; Lihat Ash-Shohihah, no: 1384)
Marilah kita renungkan sabda Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wasallam:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap. (HR. Bukhori; Muslim; Tirmidzi; Nasai)
PENYESALAN ORANG KAFIR DI SAAT KEMATIAN
`           Janganlah seseorang menolak keimanan dan menyepelekan amal sholih, karena suatu saat pasti dia akan menyesal. Alloh Ta’ala berfirman:
حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata:”Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitan. (QS. 23: 99-100)
SEGERA BERAMAL SEBELUM DATANG KEMATIAN
Janganlah seseorang selalu mengundurkan amal sholih karena kesibukan duniawi, karena selama masih hidup, manusia tidak akan lepas dari kesibukan! Orang yang berakal akan mengutamakanlah urusan akhirot yang pasti datang, dan mengalahkan urusan dunia yang pasti ditinggalkan.
Allah Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلآ أَوْلاَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ {9} وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْ لآ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ {10} وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa melakukan demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. Al-Munafiqun: 9) Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata:”Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Al-Munafiqun: 10) Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun: 11)
PENUTUP
Hamid Al-Qoishori berkata:
“Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya sorga, tetapi kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka terhadap apa kamu bergembira?! Kemungkinan apakah yang kamu nantikan?! kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu (Alloh) dengan perjalanan yang bagus”. (Mukhtashor Minhajul Qoshidin, hal: 483, tahqiq: Syeikh Ali bin Hasan Al-Halabi)
Inilah sedikit tentang dzikrul maut semoga bermanfaat. Al-hamdulillah.

Aku Sayang Kamu (1986)

0 komentar


 Aku Sayang Kamu adalah album Iwan Fals yang dirilis pada tahun 1986 yang juga merupakan judul lagu unggulan pada album tersebut. Lagunya sendiri bercerita tentang cinta seorang pemuda kepada wanita pujaan hatinya. Sempat menjadi hits pada masa itu karena lirik cinta yang dinyanyikan tidak seperti lirik cinta pada penyanyi kebanyakan. Lirik lagu ini sangat gamblang dan diselipi humor percintaan yang tidak dibuat-buat.

Penata musik pada album ini adalah Bagoes A.A., hasilnya irama musik pada lagu-lagunya begitu berirama pop.
Album studio oleh Iwan Fals
Dirilis
: 1986
Direkam
: 1986
Genre
: Pop
Label
: Musica Studio

TRACK :
  1. Aku Sayang Kamu
  2. Gali Gongli
  3. Timur Tengah I
  4. Jangan Tutup Dirimu
  5. Selamat Tinggal Malam
  6. Ya Hui Ha He Ha
  7. Yayaya Oh Ya
  8. Lho
  9. Timur Tengah II
  10. Kota

Selasa, 25 Desember 2012

Hilangnya Jiwa Aktivis Muda

0 komentar


Banyak sekarang ini mahasiswa yang mulai merasakan keresahan untuk melakukan kegiatan yang mampu merubah situasi masyarakat saat ini. Dengan berlandaskan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat) mahasiswa berlomba untuk menjadi aktor peran penting dalam perubahan ini. Sebagai agent of change, mahasiswa memang memiliki peran penting dalam melakukan perubahan dasa pada lingkungan sekitarnya. Sebagai mahasiswa terdidik, melihat kondisi yang sangat buruk di sekitarnya maka mereka akan melakukan tindakan kecil tapi bermanfaat. Begitu banyak organisasi mahasiswa yang progressif, dengan tujuan yang sama namun konsep geraknya dan prinsipnya yang berbeda. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula bahwa saat ini organisasi mahasiswa sangat minim peminatnya di kalangan mahasiswa. 

Hedonis dan apatis merupakan sifat mahasiswa masa kini, banyak yang melakukan kegiatan yang hanya membuang-buang waktu di tempat tongkrongan, hang-out, dll.. Mereka lebih memilih untuk merasa cuek dengan keadaan saat ini yang dimana pendidikan semakin di liberalisasikan, kesehatan yang semakin mahal dan kurang perhatian dari pemerintah, kesejahteraan masyarakat yang masih minim dalam perjalanannya.

Seorang aktivis sangat berbeda dengan kehidupannya, mereka di sibukkan dengan pekerjaan yang bermanfaat untuk banyak orang di sekitarnya. Mereka lebih memilih mengembangkan potensi dirinya juga berbagi kebersamaan dengan orang-orang yang layak untuk di bantu. Aktivis adalah orang yang aktif dalam membantu dan mengabdikan hidupnya untuk kepentingan bersama. Dan ini sangat identik dalam kalangan mahasiswa. Jiwa aktivis muda saat ini sudah mulai memudar karena mahasiswa jarang yang ikut terjun langsung ke dalam masyarakat luas. Program-program ini harus di dasari dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa memiliki potensi yang sangat besar untuk berada di tengah-tengah masyarakat hari ini..

Hidup Mahasiswa Progressif :) !!

Salam Mahasiswa ………………….

Minggu, 23 Desember 2012

Hari Antikorupsi, Peringati atau Merayakannya?

0 komentar
Dulu pada abad ke-12 tokoh Jayabaya pernah memberikan ramalan tentang kehidupan di zaman edan. Di zaman itu, semua orang terpaksa atau dipaksa untuk menjadi edan. Kalau tidak, dijamin hidup akan susah.

Tampaknya ramalan 9 abad lalu itu sangat relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini. Coba lihat saja sejumlah praktik korupsi yang kini sudah menjalar ke semua golongan masyarakat baik besar maupun cilik. Buktinya apa? Lihat saja di kantor peradilan, seorang cleaning service dan tukang parkir bisa jadi bagian dari makelar. Di kantor pajak, pegawai rendahan pun bisa nyambi jadi mafia pajak kecil-kecilan. Ini memang bukti zaman edan.

Korupsi kini bukan hanya dilakukan di pusat pemerintahan, seperti di era Soeharto. Korupsi dengan segala bentuk modifikasinya, kini sudah menjalar ke level bawah masyarakat. Ironinya, karena sudah sangat kuat menjalar, kini justru banyak masyarakat yang menikmati hasil perbuatan dan sudah barang tentu hasil korupsi.

Jika semua orang sudah berlomba-lomba berlaku tak jujur bahkan untuk hal-hal kecil dengan jumlah yang tak seberapa tapi dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun dan dianggap wajar, maka jangan harap akan mudah memberantas korupsi di negeri ini. Ketika rakyat kecil harus membayar sejumlah biaya tambahan demi mengurus KTP, KK, Surat Nikah, Akte Kelahiran, SKCK di Kepolisian, memperpanjang SIM, Surat Kehilangan di Polsek, dll, maka mereka yang sehari-hari penghasilannya sudah pas-pasan, akan memutar otak bagaimana caranya memperbesar pendapatan, dengan segala cara, dengan modus yang bisa dia lakukan.

Celakanya, beberapa masyarakat juga ikut menikmati jalan pintas yang sebenarnya salah itu. Masyarakat dengan alasan malas antre dan ikut prosedur, banyak yang memilih pakai pelicin untuk pengurusan yang lebih cepat. Apalagi, mendekati waktu pencoblosan seperti Pemilu 2014, "serangan fajar" justru banyak dinanti-nanti masyarakat. Jelas terlihat bahwa dalam banyak hal, masyarakat ikut andil menyuburkan dan melestarikan korupsi.

Istana negara tepat pada hari ini memepringati Hari Antikorupsi Sedunia. Sejumlah pejabat setingkat menteri berkumpul di sana. Kebetulan, baru beberapa hari yang lalu ada seorang menteri yang menjadi tersangka yang bisa jadi teman dari para menteri yang ikut memperingati Hari Antikorupsi di Istana. So, memperingati atau merayakannya pak?

Kiamat Itu ...

0 komentar
TAK ada yang sebenarnya istimewa dari 21-12-12. Yang mengistimewakannya mungkin hanya populasi kecil orang yang mengaku anak-cucu Suku Maya di benua Amerika sana.

Selain cuma dari tiga pasangan angka yang mirip, terdiri dari dua nomor belaka. Bila dicermati menurut perhitungan kalender, maka tak ada kombinasi angka serupa yang dapat mengulangi 21-12-12, atau kalau dibaca: 21 Desember 2012. Sebab bulan Masehi hanya 12 buah saja. Jadi, memang tak ada kombinasi 31-13-13. Tapi, sebenarnya, tak pula akan terulang, misalnya 5-6-78 (5 Juni 1978).

Kemarin selalu tak pernah sama dengan besok. Setiap hari pasti akan berganti. Berjuta alasan tentang waktu mungkin memang cenderung agak mirip dengan lirik lagu.

Lantas, mengapa ada sebagian warga yang resah? Seperti di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, beredar isu dunia akan kiamat pada 12-12-12. Demi menepis keresahan, di sana digelar makan ikan lele bakar bersama. Ada-ada saja!

Isu kiamat itu dinilai menyesatkan. Penilaian itu dikemukakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan, yang menyangka mungkin ada rekayasa sosial tertentu dengan tujuan meresahkan warga.

Konon, kiamat 21-12-12 berasal dari ramalan Suku Maya. Padahal, sejatinya tak diketahui secara persis kapan suku ini menjadi kiblat dunia. Hanya secuil reruntuhan arkeologi dan fosil mumi yang bisa merekonstruksi bagaimana peradaban Suku Maya pernah ada.

Sebuah sumber menyebutkan, Maya diketahui sebagai peradaban klasik Meso-amerika. Sejarah Maya dimulai di semenanjung Yucatan sekira 2.600 tahun Sebelum Masehi (SM). Kebudayaan mereka berkembang pesat sampai tahun 250 Masehi di seantero kawasan yang kini dikenal sebagai Meksiko Selatan, Guatemala, Honduras Barat, El Salvador, dan  Belize Utara di selatan benua Amerika.

Khususnya di Indonesia, khasanah yang diwarisi dari nenek moyang proto-Amerika tersebut berupa sepatah kata majemuk, yakni “dunia maya” sebagai padanan “cyberworld” dalam bahasa Inggris. Malah, sesuai dengan hukum D-M (diterangkan-menerangkan) menurut kaidah bahasa kita, maka arti “dunia maya” ternyata belum dibakukan. Hanya acap kali dimaknai sebagai “internet” dan bukan “dunia yang tak nyata”.

Lazimnya ramalan, tiada yang layak dipercaya dari legenda kiamat dalam sejarah purbakala yang ditinggalkan suku yang telah punah lebih dari seribu tahun silam. Yang jelas, kita tak mungkin percaya dengan ramalan. Maka, celakalah nenek moyang yang meramal kiamat 21-12-12, bila ternyata faktanya tidak terjadi, dan ramalan itu tetap tinggal bagai mitos dari berupa sebuah misteri belaka.